TIK
Jelaskan alasan program perlu dipecah menjadi beberapa bagian
-
Memudahkan
dalam pemeliharaan dan pengembangan. Dengan memisahkan program menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil, maka akan lebih mudah untuk memahami dan memodifikasi
bagian-bagian tersebut secara terpisah.
-
Mempercepat
proses pembuatan dan pengembangan. Dengan memisahkan program menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil, maka akan lebih mudah untuk mengembangkan setiap
bagian secara terpisah, sehingga dapat mempercepat proses pembuatan dan
pengembangan program secara keseluruhan.
-
Mempermudah
dalam proses debugging. Dengan memisahkan program menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil, maka akan lebih mudah untuk mencari dan mengatasi masalah yang
terjadi pada setiap bagian secara terpisah
2.
Jelaskan yang dimaksud dengan subprogram.
Subprogam adalah
sebuah bagian program yang dapat digunakan ulang dalam program yang lebih
besar. Subprogam dapat berupa fungsi atau prosedur, tergantung pada apakah
memiliki nilai kembali atau tidak. Subprogam dapat memiliki parameter masukan
dan dapat mengembalikan nilai kepada program yang memanggilnya. Dengan
menggunakan subprogam, maka kode yang sama dapat digunakan kembali tanpa perlu
menuliskannya ulang, sehingga dapat mempercepat proses pembuatan program dan
mengurangi kesalahan penulisan.
3.
Jelaskan perbedaan antara fungsi dan prosedur
Fungsi adalah
sebuah subprogam yang memiliki nilai kembali, sedangkan prosedur adalah sebuah
subprogam yang tidak memiliki nilai kembali.
4.
Jelaskan bagian utama program dan subprogram “berkomunikasi”
di scratch
Input, Proses, Output
5.
Jelaskan karakteristik dari suatu subprogram
yang baik
-
High
Performance. Software yang dibuat mempunyai performance yang tinggi,
walaupun digunakan oleh beberapa user.
-
Mudah
digunakan. Software yang dibut harus easy to use yaitu mudah digunakan sehingga
tidak membutuhkan proses yang lama untuk seorang user untuk mempelajarinya
-
Mempunyai
Penampilan yang baik. Software yang dibuat harus memiliki interface atau antar
muka yang menarik sehingga user tidak merasa bosan
-
Reability.
Kehandalan sejauh mana suatu software dapat diharapkan melakukan fungsinya
sesuai dengan ketelitian yang diperlukan.
-
Mampu
beradaptasi. Seharusnya software mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan
teknologi yang ada.
-
Interobility.
Software yang dibuat seharusnya mampu berinteraksi denan aplikasi lain
-
Mobility. Software yang
dibuat dapat berjalan diberbagai sistem operasi.
6.
Mengapa suatu subprogram sebaiknya dibuat hanya
untuk suatu tujuan spesifik ? jelaskan
Agar tidak menimbulkan ambigu ketika
digunakan.
7.
Jelaskan hal-hal yang perlu dipahami agar dapat
memecah program menjadi subprogram dengan benar
-
Tujuan dari pemecahan
program: Subprogram harus dirancang untuk menyelesaikan tugas yang spesifik dan
terpisah dari program utama. Ini akan membuat program lebih mudah dipahami,
diatur dan diubah.
-
Abstraksi: Subprogram
harus dirancang untuk menyembunyikan detail implementasi dan hanya menyediakan
interface yang diperlukan untuk mengakses fungsi.
-
Modularitas:
Subprogram harus dirancang sebagai bagian yang terpisah dan independen dari
program utama. Ini memungkinkan untuk mengganti atau menambah subprogram tanpa
mempengaruhi program utama.
-
Reusability:
Subprogram harus dirancang untuk dapat digunakan ulang dalam program yang
berbeda. Ini akan mengurangi waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk menulis kode
baru dan meningkatkan efisiensi program.
-
Dokumentasi: Setiap
subprogram harus didokumentasikan dengan baik, termasuk tujuan, input, output,
dan efek samping yang mungkin. Dokumentasi ini akan membantu orang lain untuk
memahami dan menggunakan subprogram dengan benar.
-
Testing: Subprogram
harus diuji secara terpisah dari program utama untuk memastikan bahwa ia
bekerja dengan benar.
8.
Tuliskan Langkah-langkah untuk menambahkan blok perintah yang didefnisikan sendiri.
-
Pilih Bahasa
Pemrograman:
Tentukan bahasa pemrograman yang akan Anda gunakan.
Setiap bahasa memiliki sintaks dan cara menambahkan blok perintah yang berbeda.
-
Buat Program atau
Fungsi Baru:
Jika Anda menambahkan blok perintah ke dalam program
yang sudah ada, buka program tersebut. Jika tidak, buat program atau fungsi
baru sesuai kebutuhan.
-
Pilih Tipe Blok
Perintah:
Pilih jenis blok perintah yang sesuai dengan tugas
atau fungsionalitas yang ingin Anda tambahkan. Misalnya, jika Anda bekerja
dengan pemrograman visual, seperti pada pengembangan game atau aplikasi blok,
Anda mungkin akan menambahkan blok pemrograman visual seperti "if",
"while", atau "function".
-
Implementasikan Blok
Perintah:
Sesuaikan sintaks dan logika blok perintah sesuai
dengan kebutuhan Anda. Ini mungkin melibatkan menulis kode, menentukan kondisi,
atau menentukan perilaku suatu program.
-
Uji Coba:
Setelah menambahkan blok perintah, uji coba program
atau fungsi tersebut untuk memastikan bahwa blok perintah berfungsi seperti
yang diharapkan dan tidak menimbulkan masalah lain.
-
Perbaikan dan
Optimasi:
Jika diperlukan, lakukan perbaikan atau optimasi
terhadap blok perintah yang telah ditambahkan. Ini mungkin melibatkan
peningkatan efisiensi kode atau penanganan kesalahan potensial.
-
Dokumentasikan:
Penting untuk mendokumentasikan perubahan yang Anda
lakukan. Ini akan membantu orang lain yang bekerja pada kode tersebut dan
memahami perubahan yang telah dilakukan.
9.
Jelaskan perbedaan antara memecah program dengan
mengirimkan pesan dan dengan membuat blok perintah sendiri
perbedaan utama
antara memecah program dan mengirimkan pesan dengan membuat blok perintah
sendiri adalah bahwa memecah program adalah pendekatan untuk memecah program
besar menjadi bagian yang lebih kecil untuk memudahkan pengelolaan, sedangkan
mengirimkan pesan dan membuat blok perintah sendiri adalah konsep yang berfokus
pada komunikasi antara objek dan penggunaan antarmuka grafis untuk membuat alur
logika yang lebih terstruktur dan mudah digunakan.
10.
Berdasarkan kekurangan dan kelebihan dari
memecah program dengan mengirimkan pesan dan dengan membuat blok perintah
sendiri, pada kondisi apa kita harus memilih masing-masing mekanisme tersebut?
Jelaskan!
Pemecahan masalah
dengan mengirim pesan dan dengan membuat blok perintah sendiri memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan kondisi yang tepat untuk digunakan
tergantung pada konteks dan tujuan pembuatan program.
Mekanisme mengirim pesan (message-passing) menawarkan
fleksibilitas dan skalabilitas yang baik. Dengan mengirim pesan, objek dapat
berkomunikasi dengan objek lain tanpa harus mengetahui bagaimana objek lain
tersebut dikelola atau diimplementasikan. Ini membuat program lebih mudah untuk
diubah atau dikembangkan karena objek dapat ditambahkan atau dihapus tanpa
mempengaruhi objek lain. Mekanisme ini cocok digunakan dalam sistem yang
dibangun dengan arsitektur terdistribusi atau sistem yang memerlukan skalabilitas
tinggi.
Sementara itu, mekanisme membuat blok perintah
(procedural programming) lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan blok
perintah, kita dapat menentukan alur program dengan jelas dan mudah dipelajari
oleh developer lain. Mekanisme ini cocok digunakan dalam proyek yang dibangun
oleh tim yang kecil atau proyek yang memerlukan kontrol yang lebih baik atas
alur program.
Secara umum, pemecahan masalah dengan mengirim pesan
lebih cocok digunakan dalam proyek yang memerlukan skalabilitas tinggi dan
fleksibilitas, sementara pemecahan masalah dengan membuat blok perintah lebih
cocok digunakan dalam proyek yang memerlukan kontrol yang lebih baik atas alur
program dan mudah dipahami. Namun, terkadang kita juga dapat menggabungkan
kedua mekanisme tersebut untuk mendapatkan solusi yang optimal
Comments
Post a Comment